Situs Slot Milik Ferdy Sambo Pemilik Klub Terkaya Di Italia

Situs Slot Milik Ferdy Sambo Pemilik Klub Terkaya Di Italia

Suara.com - Industri sepak bola Italia tengah jadi sorotan, tak hanya karena pemain Indonesia yang berkarier di liga top teratas tetapi juga karena sosok pemilik klub.

Siapa sangka konglomerat pemilik Grup Djarum dan BCA, Hartono bersaudara mampu mengalahkan pemilik-pemilik klub kondang Liga Italia.

Sesuai rilis majalah bisnis Forbes yang mendaftar orang terkaya tiap tahunnya pada April 2024, salah satunya di bidang olahraga khusus sepak bola.

Baca Juga: Cara Nonton Timnas Indonesia U23 vs Guniea di FIFA+, Mudah Banget

Baca Juga: Daftar 4 Pemain Timnas Indonesia Dipuji Roberto Mancini, Layak Main di Liga Italia

Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono saat ini berstatus sebagai pemilik saham mayoritas klub sepak bola Serie B, Como 1907.

Hartono bersaudara mencatatkan diri sebagai orang terkaya di Italia dalam bidang pemilik klub sepak bola di Liga Italia.

Kekayaan Hartono bersaudara bahkan mengungguli harta kekayaan pemilik baru Juventus, pengganti Andrea Agnelli, John Elkann yang hanya memiliki 2,6 miliar dolar.

Lantas berapa harta kekayaan Hartono bersaudara sebagai pemilik Como 1907? berikut ini 10 pemilik klub Liga Italia terkaya.

Baca Juga: Catatan Roberto Mancini soal Marselino Ferdinan Dikorek Netizen, Awalnya Nomor 11 Diganti 7?

Baca Juga: Jay Idzes Bawa Venezia Diambang Promosi ke Serie A Musim Depan!

1. Michael dan Robert Hartono = 47,3 miliar dolar (Como 1907)

2. Rocco Commisso = 8 miliar dolar (AFC Fiorentina)

3. Dan Friedkin = 6,4 miliar dolar (AS Roma)

4. Famiglia Saputo = 4,3 miliar dolar (Bologna)

5. Fratelli Berlusconi = 4,2 miliar dolar (Monza)

6. Renzo Rosso = 3,7 miliar dolar (Vicenza)

7. Squinzi / Giorgetta = 3,3 miliar dolar (Sassuolo)

8. John Elkann = 2,6 miliar dolar (Juventus)

9. Giovanni Arvedi = 1,8 miliar dolar (Cremonese)

10. Antonio Percassi = 1,6 miliar dolar (Cagliari)

Hartono masih memimpin daftar klasemen pemilik terkaya di Serie B hingga seluruh Italia, Como termasuk salah satu klub yang dimiliki pengusaha non-Italia.

Bos Djarum ini menjadi pemilik Como 1907 lewat SENT Entertainment, perusahaan induk yang dibentuk Hartono bersaudara dalam mengontrol klub tersebut.

Mantan pemain sekaligus kapten Chelsea, Dennis Wise, ditunjuk sebagai kepala operasi sepak bola di Como 1907 sejak Juli 2020 bersama Arlalberto Ludi selaku direktur.

Como 1907 resmi menjadi Grup Djarum lewat perusahaan bernama SENT Entertainment pada awal April 2019 lalu.

10 pemilik klub sepakbola terkaya di Italia akan diulas dalam artikel ini. Salah satunya ada orang Indonesia yang memiliki harta mencapai Rp760 triliun!

Ya, deretan pemilik klub sepakbola terkaya di Italia menjadi sorotan setelah salah satu klub milik pengusaha Indonesia tinggal selangkah lagi akan promosi ke Serie A. Klub tersebut adalah Como 1907.

Klub milik pengusaha asal Indonesia, Michael Hartono dan Robert Hartono, ini hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk bisa promosi langsung ke Serie A. Mereka akan menemani Parma FC yang sudah lebih dulu memastikan diri.

Como 1907 saat ini duduk di peringkat kedua klasemen 73 poin. Tim asuhan Osian Roberts ini bukan secara instan bisa ada di fase seperti saat ini. Butuh waktu hampir lima tahun untuk mereka bisa memperbaiki manajemen tim.

Hartono bersaudara inilah yang menjadi aktor di balik keberhasilan Como 1907. Konglomerat asal Indonesia itu membeli klub ini pada 2019 dengan harga 850 ribu euro.

Perlahan, Michael Hartono dan Robert Hartono sukses memperbaiki manajemen tim yang terancam bangkrut menjadi lebih baik. Mereka juga membenahi kedalaman skuad yang membuat tim yang berdiri pada 1907 itu perlahan naik level dari Serie D (kasta keempat) ke Serie B (kasta kedua), dan tinggal satu langkah untuk ke Serie A.

Usut punya usut, rupanya Michael Hartono dan Robert Hartono termasuk ke jajaran pemilik klub sepakbola terkaya di Italia versi Forbes. Mereka bersaing dengan konglomerat lain yang juga memiliki klub-klub di Liga Italia.

Berikut adalah 10 pemilik klub sepakbola terkaya di Italia.

Di peringkat kesepuluh, ada pemilik klub Cagliari, Antonio Percassi. Presiden klub yang berlaga di Serie A ini diketahui memiliki total kekayaan mencapai USD1,6 miliar atau sekira Rp25,713 triliun.

Pemilik klub Cremonese yang berlaga di Serie B, Giovanni Arvedi, juga masuk jajaran pemilik klub sepakbola terkaya di Italia. Kekayaan pria berusia 86 tahun itu diketahui menyentuh angka USD1,8 miliar atau sekira Rp28,927 triliun.

Juventus dikenal sebagai tim besar yang jor-joran dalam urusan beli pemain. Hal itu tidak lepas dari pemilik mereka, John Elkann, yang tajir melintir. Diketahui, presiden Bianconeri itu memiliki kekayaan sebanyak USD2,6 miliar atau sekira Rp41,784 triliun.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Klub asal Serie A lainnya, Sassuolo, juga dimiliki oleh pengusaha kaya raya bernama Squinzi/Giorgetta. Diketahui, pengusaha tersebut memiliki harta sebanyak USD3,3 miliar atau sekira Rp53,034 triliun.

Siapa sangka, klub yang bermain di kasta ketiga Liga Italia, Vicenza, juga dimiliki oleh konglomerat yang sangat kaya. Pemilik Vicenza, yakni Renzo Rosso, diketahui memiliki kekayaan hingga USD3,7 miliar atau sekira Rp59,463 triliun.

5. Fratelli Berlusconi

Klub Serie A, Monza, juga sukses bersaing berkat peran serta pemiliknya yang kaya raya. Fratelli Berlusconi selaku pemilik klub diketahui memiliki kekayaan hingga USD4,2 miliar (sekira Rp67,498 triliun).

Di urutan berikutnya, ada pemilik klub besat Italia, Bologna, yakni Famiglia Saputo. Pengusaha produk keju ini diketahui memiliki jumlah kekayaan hingga USD4,3 miliar atau setara dengan Rp69,105 triliun.

Pemilik AS Roma, Dan Friedkin, menjadi salah satu pemilik klub terkaya di Italia. Pengusaha asal Amerika Serikat ini memiliki kekayaan hingga USD6,4 miliar atau setara Rp102,855 triliun. Tak ayal, tim Serigala Ibu Kota itu dapat terus bersaing di tangga juara Serie A.

Di urutan kedua, ada pemilik klub Fiorentina, Rocco Commisso. Pria berusia 74 tahun ini memiliki kekayaan sebanyak USD8 miliar atau sekira Rp128,568 triliun yang membuat keuangan klub cukup stabil.

1. Michael dan Robert Hartono

Di urutan teratas dalam daftar pemilik klub sepakbola paling kaya di Italia, ini dipegang oleh pengusaha asal Indonesia, Michael Hartono dan Robert Hartono. Bos Djarum ini memiliki total kekayaan hingga USD47,3 miliar atau sekira Rp760,163 miliar.

Itulah 10 pemilik klub sepakbola terkaya di Italia.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

TRIBUNWOW.COM - Seorang mantan pembuat situs judi online membeberkan kesaksian terkait diagram Konsorsium 303 yang menyeret nama eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

Dilansir TribunWow.com, pengusaha bernama Ali (samaran) itu mengaku mengenali sejumlah nama dalam diagram tersebut.

Bahkan, ia mengklaim pernah dihubungi langsung oleh aparat yang tercantum di dalam diagram 303 Kaisar Sambo itu.

Baca juga: Akui Kenal Baik Ferdy Sambo hingga Bantah Terlibat Konsorsium 303, Ini Wawancara Eksklusif RBT

Hal ini diungkapkan Ali dalam wawancara eksklusif di program acara AIMAN yang ditayangkan kanal YouTube KOMPASTV, Selasa (4/10/2022).

Ali merupakan mantan narapidana yang terjerat kasus lain, meskipun lolos dari jaringan kejahatan judi online.

Sebagai pembuat situs judi, Ali dan pelanggannya mengaku tak ditangkap lantaran telah membayar uang keamanan ke oknum aparat setiap bulan.

Kepada jurnalis Aiman Witjatjksono, Ali mengungkapkan perkiraan pendapatan Konsorsium 303 atau aparat yang membekingi bisa mencapai ratusan miliar rupiah per bulan.

"Anda kenal semua orang-orang di Konsorsium itu?," tanya Aiman.

"Tidak, hanya sebagian," singkat Ali.

"Anda sempat membaca diagram Sambo? Apakah nama-nama tersebut yang anda lihat berada di dalam Konsorsium 303?," tanya Aiman lagi.

"Baca. Iya betul ada. Ada salah satu dari diagram itu menghubungi saya," terang Ali.

Baca juga: Disebut Diketahui Petinggi Polri, Data Konsorsium 303 Ferdy Sambo Diyakini Berasal dari Orang Dalam

"Tapi pihak swasta ya? Bukan aparat atau oknum polisi misalnya?," cecar Aiman.

"Aparat itu langsung," sanggah Ali.

"Jadi kerjasama Konsorsium mengatasnamakan PT yang terkenal, jadi kerjasama untuk keamanan hukum di Indonesia."

Kemudian Ali menjelaskan adanya komunitas yang terhubung melalui media sosial.

Dari komunitas tersebut pihak pembuat situs, pengusaha judi online, maupun aparat terhubung satu sama lain untuk saling bekerjasama.

Baca juga: Yakin Konsorsium 303 Kaisar Ferdy Sambo Bukan Hoaks, IPW Bongkar Jumlah Bayaran Bekingan Bandar Judi

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-16.12:

Jatah Oknum Polisi Rp 20 Miliar per Bulan

Terungkap dugaan aliran dana dari jaringan mafia judi online yang diduga berkaitan dengan Ferdy Sambo, tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dilansir TribunWow.com, jaringan yang dikenal dengan nama Konsorsium 303 itu diduga banyak menggelontorkan dana ke oknum-oknum polisi.

Di antaranya adalah mereka yang telah menerima sanksi dan hendak menjalani sidang komisi kode etik Polri (KKEP).

Baca juga: Siap Buka-bukaan Bukti Nama Oknum Polisi, IPW Pastikan Konsorsium 303 Benar Adanya

Disebutkan bahwa pihaknya secara eksklusif memperoleh daftar anggaran tersebut untuk program AIMAN di KOMPASTV.

Namun, laporan keuangan ini belum dapat divalidasi kebenarannya secara jelas lantaran masih dalam penyidikan pihak kepolisian.

Sebagaimana diketahui, sempat viral beredar Diagram Konsorsium Ferdy Sambo yang melibatkan sang eks Kadiv Propam Polri dengan sejumlah bawahan serta pengusaha.

Termasuk Ferdy Sambo, beberapa orang yang disebut dalam diagram tersebut kini sudah diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH).

Rupanya, para polisi yang terseret kasus Ferdy Sambo tersebut juga masuk dalam daftar polisi yang menerima aliran dana Konsorsium 303.

"Saya mendapati data bahwa banyak nama dari penerima uang Konsorsium adalah nama-nama yang saat ini terkena kasus etik dan sebagian, bahkan sudah disidang etik," beber Aiman.

Baca juga: IPW Temukan Dugaan Keterlibatan Konsorsium 303 di Kasus Sambo, Sediakan Jet Pribadi Brigjen Hendra

Laporan keuangan yang diterima tim AIMAN menunjukkan adanya kode cokelat yang merujuk pada para oknum polisi penerima dana.

Tak hanya untuk memenuhi tiket pesawat dan jatah bulanan, ada pula anggaran besar untuk minuman hingga cerutu masing-masing penerima.

Bahkan, ada dana tambahan hingga ratusan juta rupiah untuk para pejabat polisi yang pergi ke Eropa.

"Cerutu pada satu bulan, misalnya, tercatat sebanyak Rp 70 juta lebih. Untuk minuman lebih dari Rp 50 juta. Sementara bantuan untuk pejabat polisi melakukan perjalanan ke Eropa Rp 560 juta," kata Aiman.

Dalam anggaran itu disebutkan pula pos-pos keuangan janggal seperti Pospol Pluit dan kasus Rekening Medan.

"Adapula tercatat Pospol Pluit Rp 10 Juta hingga Bantuan Kasus Rekening Medan Rp 386 juta. Entah apa maksud dari Pemberian Pospol Pluit dan Kasus Rekening Medan ini."

Secara total, anggaran tersebut melaporkan bahwa para oknum polisi mendapatkan Rp 20 miliar setiap bulan.

"Total laporan keuangan yang tertulis dari dugaan Konsorsium 303 kepada sejumlah Oknum Polisi ini, rata-rata Rp 20 miliar setiap bulannya," tandas Aiman.

Sebelumnya, Ketua IPW Sugeng Teguh Santosa mengungkit soal jet pribadi yang digunakan oleh eks Karo Paminal Div Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan.

Kala itu Brigjen Hendra menggunakan jet pribadi untuk menemui keluarga Brigadir J di Jambi.

Berdasarkan keterangan IPW, jet pribadi itu merupakan milik RBT yang merupakan Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia.

"Judi online itu diduga membiayai sewa pesawat itu. Ada perusahaan carter pesawat PT ACAM menyewakan pesawat tersebut, disinyalir digunakan oleh Brigjen Hendra," ujar Sugeng di Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Selasa (20/9/2022).

Sugeng juga mengklaim memiliki bukti bagaimana ada oknum-oknum polisi lainnya yang kepentingannya dibiayai oleh Konsorsium 303.

"Jangankan hanya itu (Brigjen Hendra -red), banyak nama yang disebut mendapatkan dana dari Konsorsium 303, terkait untuk membeli cerutu, membiayai perjalanan ke luar negeri," ungkap Sugeng.

Sugeng memaparkan, bukti transaksi yang dimiliki IPW meliputi tanggal-tanggal dan dana.(TribunWow.com/Via/Anung)