Awan Penyebab Hujan Badai Dan Petir
Petir yang membentuk rangkaian burung.
2. Pada saat badai petir mencapai tahapan matang, awan dapat berkembang dengan sangat tinggi, seringkali mencapai 12 km atau lebih.
Bahkan di puncak awan badai guntur, dapat mencapai lapisan tropopause, papan lapisan di mana segala unsur oksigen maupun karbondioksida sudah tidak ada. Akibatnya, hujan dihasilkan dan gaya gesekan ke bawah terdesak oleh butiran-butiran air hujan yang turun di sekitar wilayah udara yang menghasilkan downdraft (udara yang bergerak ke bawah).
Kemudian proses pendinginan massa udara akibat penguapan butiran-butiran air hujan akan meningkatkan kecepatan downdraft.
Laju updraft dan downdraft relatif lemah, yaitu sekitar 10m/detik, dan keduanya dapat saling mempengaruhi/bercampur.
3. Pada tahap peluruhan, hujan akan menyebar ke seluruh bagian awan badai guntur dan downdraft menjadi lebih luas.
Updraft semakin melemah, badai mulai kehabisan suplai udara panas yang lembab sebagai bahan bakarnya, dan akhirnya awan badai guntur akan meluruh.
Hujan ringan dan angin dapat tetap berlangsung untuk sementara waktu pada tahap ini, sebelum yang tertinggal hanya sisa-sisa awan bagian anvil dari cumulonimbus.
Suhu di lapisan paling bawah atmosfer meningkat sangat cepat pada sore atau malam hari karena pemanasan daratan dan udara panas akan cenderung bergerak naik.
SturmjaegerTobi/Pixabay
Squall line atau garisan badai merupakan tanda buruk atas perubahan iklim. Kemunculannya bisa mengakibatkan cuaca ekstrem di beberapa tempat.
Nationalgeographic.co.id – Tidak selamanya ancaman bencana bagi Indonesia, bisa datang dari aktivitas geologis seperti gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami. Posisi negeri ini tepat di bawah khatulistiwa, atau lebih luasnya, beriklim tropis yang memungkinkan hujan badai ekstrem bisa terjadi. Salah satu hujan badai yang bisa terjadi adalah squall line (garisan badai) yang muncul akibat perubahan iklim.
Baru-baru ini, keberadaan squall line menjadi peringatan untuk kawasan Jabodetabek. Selama libur nataru 2023, BMKG memperingatkan untuk waspada akan dampak squall line di langit Selat Sunda dan bagian barat Pulau Jawa.
Namun, seperti apa sebenarnya squall line itu?
Menurut Enyclopedia of Atmospheric Sciences, squall line adalah hujan badai “jenis MCS ketinggian menengah yang paling umum dan garis yang parah paling sering terjadi di musim semi, menghasilkan tornado, angin kencang, dan hujan es dua kali lebih banyak daripada MCS yang lebih melingkar.”
Dengan kata lain, badai squall line adalah hujan badai yang berderet dan mengandung petir. Badai ini membentuk lintasan memanjang seperti garis. Erma Yulihastin, ahli klimatologi Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutnya sebagai “jalan tol hujan” pada kasus peringatan badai hujan selama nataru 2023.
"Jalan tol hujan ini tak hanya menjadi penghubung bagi suplai kelembapan kontinu dari laut ke darat, tapi sekaligus menjadi jalan bagi badai untuk mengakumulasikan dan mentransfer energinyua sehingga badai bersifat long-lasting (tahan lama)," terang Erma.
Squall line bisa muncul sebagai kumpulan (massa) awan yang berbentuk kerucut, dengan awan memancar dari puncaknya, contohnya seperti gambar di bawah.
NASA Challenger/via Science Direct
Tampang squall line di Teluk Meksiko tanggal 7 April 1984, ketika difoto dari luar angkasa.
Arah pergerakan badai lebih sering terjadi bergerak pada salah satu sisi, bukan ujung garis. Pergerakan ini bisa dibayangkan seperti pisau yang memotong, bukan menusuk.
Squall line tropis dapat diketahui dengan garis sel konvektif (convective cell) yang kuat dari seratus hingga beberapa ratus kilometer di sepanjang sumbu utamanya. Pada bagian permukaan badai hujan, lintasannya bisa diamati dengan adanya gulungan awan yang jelas dan diikuti oleh badai angin dengan kecepatan 43,2 hingga 90 kilometer perjam.
Baca Juga: Akhirnya Terjawab, Mengapa Kita Lebih Rentan Sakit saat Cuaca Dingin?
Baca Juga: Menumbuhkan Kembali Hutan Hujan Bantu Batasi Perubahan Iklim
Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim, Memburuknya Pasokan Pangan, Rasa dan Racun
Baca Juga: Kekerasan terhadap Perempuan Diperkirakan Naik seiring Cuaca Ekstrem
Jika Anda melihat gambar squall line di bawah, terdapat pergerakan menuju ke atas dan ke bawah. Aliran ke atas yang kuat dari ujung depan garis terangkat oleh lapisan bawah yang lebih hangat. Pengangkatan yang miring inilah yang membentuk curah hujan yang tinggi.
Zipser (1977)/Science Direct
Ilustrasi pergerakan angin di dalam squall line. Pengangkatan dan penurunan udara di bagian awan hujan badai inilah yang menyebabkan curah hujan lebat terjadi.
Pada kasus Desember 2022, squall line memanjang dari Samudra Hindia bagian barat daya dari Selat Sunda, kemudian mencapai Kepulauan Seribu, Jakarta. Erma menjelaskan, menurut kajian BRIN, hujan badai dapat bertambah dan mengalami penggabungan "sehingga menjadi badai yang meraksasa di atas Jabodetabek."
"Mekanisme inilah yang harus diwaspadai," lanjutnya.
Peringatan perubahan iklim
Desember 2020, sebuah penelitian di Quarterly Journal of the Royal Meteorological memperingatkan bahwa di beberapa tempat squall line semakin sering terjadi beberapa dekade belakangan.
"Pergeseran angin yang lebih kuat mungkin menjadi pendorong utama tren ini dan dapat terus menguat seiring dengan perubahan iklim," tulis para peneliti yang dipimpin Megan Bickle dari Fluid Dynamics CDT, University of Leeds, Inggris.
Dengan sering terjadinya squall line, tentunya akan berdampak buruk dengan cuaca ekstrem. Lewat rilisnya, BMKG mengungkapkan bahwa selama sepekan, hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kecang berpotensi terjadi. Kawasan yang sangat mungkin terkena adalah hampir seluruh Provinsi Banten.
Sementara di laut, squall line menyebabkan dorongan terhadap permukaan yang menyebabkan ombak tinggi. Diperkirakan di Samudra Hindia ketinggiannya bisa mencapai 2,5 sampai 4,0 meter.
"Masyarakat dan pihak-pihak terkait dihimbau untuk melakukan penataan lingkungand dengan tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan saluran air/sungai, jauhi tanah yang labil atau mudah longsor, melakukan pemangkasan dan ranitng pohon yang sudah mulai rapuh, serta selalu waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi," terang BMKG.
Kura-Kura Leher Ular Rote Terancam Punah, Masyarakat Jadi Kunci Konservasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Badai petir kering adalah sebuah badai petir yang menghasilkan petir, namun sebagian besar atau seluruh presipitasinya menguap sebelum mencapai tanah.[1] Petir kering merujuk kepada serangan-serangan petir yang terjadi masa situasi tersebut.
Suara Hujan Gerimis Bergemuruh
Siklus Badai Guntur hingga Dapat Menghasilkan Hujan
Dalam situsnya, BMKG menjelaskan bahwa semua badai guntur tersusun berawal dari sel badai guntur.
Sel thunderstorm ini memiliki ciri khusus yaitu siklus hidupnya hanya sekitar 30 menit. Siklus hidup sebuah badai guntur dapat digambarkan dengan tahapan berikut ini.
1. Pada tahap menjadi towering cumulus (Cu), sebuah awan Cu mulai tumbuh secara vertikal mencapai ketinggian hingga 6 km.
Massa udara di dalamnya didominasi adanya updraft atau udara yang bergerak ke atas dengan beberapa aliran turbulensi eddy di sekeliling tepi awan.
2. Pada saat thunderstorm mencapai tahapan matang, awan dapat berkembang menjulang sangat tinggi, seringkali mencapai 12 km atau lebih.
Bahkan di puncak awan badai guntur, dapat mencapai lapisan tropopause, lapisan pembatas di mana segala unsur oksigen maupun karbondioksida sudah tidak ada. Akibatnya, hujan dihasilkan dan gaya friksi ke bawah terdesak oleh butiran‐butiran air hujan yang turun di sekitar wilayah udara yang menghasilkan downdraft (udara yang bergerak ke bawah).
Kemudian proses pendinginan massa udara akibat penguapan butiran‐butiran air hujan akan meningkatkan kecepatan downdraft.
Laju updraft dan downdraft relative lemah, yaitu sekitar 10m/detik, dan keduanya dapat saling mempengaruhi/bercampur.
3. Pada tahap peluruhan, hujan akan menyebar ke seluruh bagian awan badai guntur dan downdraft menjadi lebih luas.
Updraft semakin melemah, badai mulai kehabisan suplai udara panas yang lembab sebagai bahan bakarnya, dan akhirnya awan badai guntur akan meluruh.
Hujan ringan dan angin dapat tetap berlangsung untuk sementara waktu pada tahap ini, sebelum yang tertinggal hanya sisa‐sisa awan anvil bagian dari cumulonimbus.
Badai guntur atau disebut juga dengan badai petir adalah kondisi atau bentuk cuaca yang disebabkan oleh awan cumulonimbus (Cb). Badai petir biasanya ditandai dengan kilat dan petir.
Melansir laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terbentuknya badai guntur bisa terjadi karena tiga hal yakni uap air, ketidakstabilan/instabilitas udara, dan mekanisme pengangkatan massa udara (lifting).
Dalam kondisi badai, udara dikatakan tak stabil jika ia terus naik ketika ada dorongan ke atas. Suatu massa udara yang tidak stabil dicirikan oleh udara panas lembab di dekat permukaan dan udara dingin yang kering di atasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika sekumpulan udara yang naik mengalami pendinginan, sebagian uap airnya akan terkondensasi membentuk awan cumulonimbus (Cb), yang umumnya disebut badai guntur (thunderstorm).
Musim Penghujan, Ketahui Penyebab Badai Petir Bisa Terbentuk
Jumat, 30 Desember 2022 - 11:00 WIB
VIVA Tekno – Badai guntur atau disebut juga dengan badai petir adalah kondisi atau bentuk cuaca yang disebabkan oleh awan cumulonimbus (Cb). Badai petir biasanya ditandai dengan kilat dan petir.
Melansir laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terbentuknya badai guntur dapat terjadi karena tiga hal yakni uap air, ketidakstabilan/instabilitas udara, dan mekanisme pengangkatan massa udara (lifting).
Dalam kondisi badai, udara dikatakan tak stabil jika ia terus naik ketika ada dorongan ke atas. Suatu massa udara yang tidak stabil dicirikan oleh udara panas lembab di dekat permukaan dan udara dingin yang kering di atasnya.
Ketika kumpulan udara yang naik mengalami pendinginan, sebagian uap airnya akan terkondensasi membentuk awan cumulonimbus (Cb), yang umumnya disebut badai guntur (badai petir).
Pemicu Proses Terjadinya Badai Guntur
Secara umum, badai guntur memerlukan faktor pemicu agar bisa berkembang. Faktor ini dikenal dengan mekanisme awal yang menimbulkan gerakan massa udara ke atas.
Suhu di lapisan paling bawah atmosfer meningkat sangat cepat pada sore atau malam hari karena pemanasan daratan dan udara panas akan cenderung untuk bergerak naik.
Pengangkatan (lifting) juga dapat disebabkan oleh adanya front, terutama front dingin dan dry‐lines. Front adalah tempat transisi pertemuan massa udara yang berbeda.
Selain front, bentuk rupa bumi (terrain) juga dapat menyebabkan pengangkatan udara, seperti ketika aliran udara melalui daerah pegunungan maka angin akan dipaksa naik melewati lereng pegunungan.
Pemicu Proses Terjadinya Badai Guntur
Secara umum, badai guntur memerlukan faktor pemicu agar bisa berkembang. Faktor ini dikenal dengan mekanisme awal yang menimbulkan gerakan massa udara ke atas.
Suhu di lapisan paling bawah atmosfer meningkat sangat cepat pada sore atau malam hari karena pemanasan daratan dan udara panas akan cenderung bergerak naik.
Pengangkatan (lifting) juga dapat disebabkan oleh adanya front, terutama front dingin dan dry?lines. Front adalah tempat transisi pertemuan massa udara yang berbeda.
Petir menyambar akibat cuaca buruk.
Selain bagian depan, bentuk rupa bumi (terrain) juga dapat menyebabkan pengangkatan udara, seperti ketika aliran udara melalui daerah pegunungan maka angin akan dipaksa naik melewati lereng pegunungan.
Siklus Badai Guntur hingga Dapat Menghasilkan Hujan
Dalam situsnya, BMKG menjelaskan bahwa semua badai guntur terbentuk dari sel badai guntur.
Sel thunderstorm ini memiliki ciri khusus yaitu siklus hidupnya hanya sekitar 30 menit. Siklus hidup sebuah badai guntur dapat digambarkan dengan tahapan berikut ini.
1. Pada tahap menjadi towering cumulus (Cu), sebuah awan Cu mulai tumbuh secara vertikal mencapai ketinggian hingga 6 km.
Massa air di dalamnya menampilkan fitur updraft atau udara yang bergerak ke atas dengan beberapa aliran turbulensi terjadi di sekeliling tepi awan.